Presiden Indonesia-Emir Qatar Bahas Krisis Rohingya dan Negara Teluk
Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thani dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia diterima Presiden Joko Widodo, kemarin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu, Syeikh dan Jokowi antara lain membahas krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Muslim Rohingya. “Kami berbicara tentang isu Rakhine State dan perlunya solusi. Qatar juga akan berperan dan memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan serta meminta pemerintah Myanmar menyelesaikan persoalan ini dengan baik,” ujar Syeikh Tamim lansir laman resmi Presiden RI, Rabu (18/10/2017).
Selain itu, Emir Qatar juga menjelaskan kepada Presiden Jokowi terkait dengan aksi blokade yang menimpa negara Teluk tersebut beberapa waktu lalu.
Kepada Presiden Jokowi, Emir Qatar menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan dialog dan mencari solusi bersama dengan negara-negara Arab Teluk lainnya untuk mengatasi persoalan ini.
“Kami menyampaikan bahwa Qatar sangat siap dan bersedia untuk melakukan pembahasan dan mencari solusi damai atas krisis ini. Untuk itu, Qatar terbuka untuk membuka ruang negosiasi bersama dengan seluruh pihak dan khususnya untuk memberikan penghormatan terhadap kedaulatan semua negara,” ucapnya.
Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya bagi Syeikh Tamim yang bertepatan pula dengan 41 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara. Dalam kesempatan ini, ia datang ke Indonesia dengan membawa delegasi bisnis yang sangat besar.
“Saya tadi telah membahas upaya memperkuat kerja sama di bidang infrastruktur dan turisme. Kami telah bersepakat untuk segera menindaklanjuti apa yang kita bicarakan tadi di dalam pertemuan bilateral,” ujar Presiden.
Saat ini, Qatar diketahui tengah menanamkan investasinya di Indonesia. Di antaranya adalah untuk pembangunan PLTGU Sumbagut 134 senilai USD1 miliar dengan PT Pembangkit Jawa-Bali. Presiden berharap agar Qatar dapat lebih banyak lagi berinvestasi di Indonesia.
“Indonesia akan terus mengajak Qatar untuk berinvestasi, mengundang Qatar untuk meningkatkan investasinya di Indonesia,” ujar Presiden.
Kedua negara dalam pertemuan kali ini menyepakati sekaligus menandatangani nota kesepahaman. Presiden Jokowi bersama dengan Syeikh Tamim turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
“Seperti yang telah kita saksikan tadi, telah dilakukan penandatanganan lima nota kesepahaman di bidang pembentukan sidang komisi bersama, transportasi udara, pendidikan, pemuda dan olahraga, serta kesehatan,” Presiden menerangkan. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
- Desak Presiden Jokowi Bebaskan Aktivis Muslim, KH Arifin Ilham Siap Jadi Penjamin
- Lima Alasan Mengapa Israel Ikut Sibuk dalam Krisis Qatar
- Muslim Indonesia di Qatar Dukung Fatwa MUI Soal Ahok
- OKI Adakan Pertemuan Darurat di Istanbul Bahas Krisis Palestina
- Presiden Jokowi: Indonesia Mendorong Kemerdekaan Palestina
Indeks Kabar
- Inilah Masjid-Masjid yang Diubah Jadi Katedral di Barat
- Film “Aku Kamu adalah Kita” Tembus 4 Juta Penonton
- Akhlak Bagian dari Implementasi Syariat Islam
- JK: Jangan Lagi Pertentangkan Keislaman dan Keindonesiaan
- Yang Paling Bahaya Jika Melayani Rumah Tangga Disebut Perbudakan Seksual
- 'Muslim Rohingya Diperdagangkan'
- Remaja Papua Nugini Belajar Islam di Jayapura
- AILA Apresiasi Tak Diizinkannya Kontes Gaya Dewata di Bali
- Kemenag Salurkan 36 M untuk Korban NTB, Palu dan Banten
- Kisah Shalat Sunat di Pengujung Ajal dan Syair Kematian
-
Indeks Terbaru
- Vegetarisme dan Islamofobia Dianggap Penghalang Pertumbuhan Sektor Halal di India
- Kisah Mualaf Seorang Bintang Hip Hop Jerman
- Shariffa Carlo Dulu Musuhi Islam, Kini Jadi Muslimah
- Irena Handono, Temukan Islam Saat Jalani Pendidikan Biarawati
- Bintang Timnas Kamerun Patrick Mboma Masuk Islam
- Islam Jalan Hijrah Mario Rajasa
- Klaim Sebagai Kuil Hindu, Nasionalis India Ingin Rubah Citra Taj Mahal
- Stevanus Hanzen, Berawal dari Lagu Islami
- Partai Politik India Mempermasalahkan Pengeras Suara Masjid Melantunkan Adzan
- Hiroaki Kawanishi, Mualaf yang Ingin Sebarkan Islam di Jepang
Leave a Reply