IPU Jenewa Tolak Pembahasan Legalisasi LGBT pada Sidang Berikutnya
Anggota Delegasi DPR RI pada Sidang Umum IPU 139 di Jenewa, Jazuli Juwaini, yang juga Ketua Fraksi PKS DPR, kembali menginformasikan bahwa General Assembly atau Sidang Umum IPU 139, Rabu (17/10/2018) setempat, akhirnya menolak memasukkan agenda pembahasan legalisasi LGBT pada Sidang IPU 140 berikutnya.
“Setelah gagal memasukkan agenda pembelaan dan legalisasi LGBT di Sidang Komite Demokrasi dan Hak Asasi Manusia pada IPU 139 ini, negara pendukung kembali berupaya memasukkan agenda pembahasan tentang LGBT pada forum General Assembly untuk setidaknya dibahas pada Sidang Umum IPU 140 yang akan datang. Alhamdulillah upaya ini gagal kembali melalui voting, meski sempat diwarnai perdebatan alot di awal,” kata Jazuli kepada hidayatullah.com, Kamis, (18/10/2018).
Menurut Anggota Komisi I dan BKSAP DPR ini, forum General Assembly akhirnya melaksanakan voting dengan melibatkan seluruh anggota delegasi dari semua negara anggota IPU dengan sistem satu anggota satu suara (one man one vote).
“Hasilnya, Alhamdulillah usul agenda pembahasan LGBT ditolak oleh mayoritas anggota parlemen
dunia dengan komposisi menolak 691 suara dan mendukung 499 suara,” ungkapnya.Menurut Anggota DPR Dapil Banten ini, agenda pembahasan pengakuan hak/legalisasi LGBT ini sendiri awalnya diusulkan oleh Belgia–yang dalam voting kemudian–didukung penuh antara lain oleh Kanada, Swedia, Austria, Inggris, dan Belanda. Sementara itu negara besar yang menolak seperti Rusia, negara-negara Timur Tengah, dan tentu saja Indonesia.
Dengan penolakan ini agenda pembahasan pengakuan dan/atau legalisasi hak-hak LGBT ditolak dan tidak akan dibahas pada Sidang IPU 140 yang akan datang.
“Kita ucapkan syukur Alhamdulillah kerena upaya penolakan ini adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan kita untuk mewujudkan peradaban dunia yang luhur dan mulia berdasarkan nilai-nilai moralitas, etika, budaya luhur dan agama,” pungkas Jazuli. (sumber: hidayatullah)
Naskah Terkait Sebelumnya :
Indeks Kabar
- Pertemuan Ormas dan Pemerintah, Bendera Tauhid tak dilarang
- Angkatan Laut AS Miliki Kepala Perwira Pertama Berhijab
- KPI-MUI Kerjasama Terkait Penceramah di Televisi
- Soal Muslim, Politikus Sayap Kanan Eropa Terinspirasi Trump
- MUI Sambut Baik Lahirnya Komunitas ODOJ
- Al-Azhar: ‘Kartun Nabi Muhammad’ di Sekolah Inggris Lukai Dua Miliar Muslim
- Sekelompok Pemukim Yahudi Bakar Masjid di Betlehem
- Indonesia Harus Bersikap Tegas Atas Penindasan Uighur
- Islam Ajarkan Umatnya Menjadi Kaya
- DR Abdul Hadi WM: Muncul Kemunafikan dalam Kasus Rohingnya
-
Indeks Terbaru
- Ilmuwan Harvard, Henry Klaseen Masuk Islam
- Tolak Partisipasi Israel, Ratusan Demonstran Geruduk Kantor Penyelenggara Olimpiade Paris
- Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
- Kisah Penyembah Api yang Mencari Hidayah dan Masuk Islam
- Hikmah Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal
- Kebaikan Rasulullah Terhadap Musuh-Musuhnya
- Google Kembali Pecat Karyawan Gegara Demo Israel, Total Capai 50
- Aktor dan Model Belanda Donny Roelvink Masuk Islam
- Lebih dari 16.000 Madrasah di Uttar Pradesh India Ditutup
- Selamat Idul Fitri 1445 H, Mohon Maaf Lahir-Batin
Leave a Reply